Cerita Dewasa - Istri Paman
Umurku yang masih muda dan baru lulus SMA memaksa diri untuk
pergi ke ibu kota aku dari pulau jawa dan ingin mengadu nasib, dengan saudara
yang sudah ada disana paman bibiku tinggal di Jakarta dengan memegang ketas
yang bertuliskan alamat rumahnya paman aku langsung menuju kesana dengan
tranportasi darat.
Tiba di kota B sudah menjelang sore hari, kedatanganku
disambut dengan baik oleh Paman dan bibiku, sudah sebulan aku tinggal dirumah
mereka dan aku diperlakukan sangat baik oleh mereka maklum mereka tidak
memiliki anak, sehari-hari kusibukan diriku dengan membantu bibik berbelanja
kebutuhan warung di agen sambil menunggu panggilan kerja.
Selama aku tinggal dirumah mereka ku perhtikan Pamanku
sangat jarang berada di rumah tekadang dalam seminggu hanya sekali pamanku
berada di rumah, saat itu tidak ada dalam pikiranku kalau paman memiliki dua
isteri karena yang kutahu hanya Bibik lah isteri Paman satu-satunya dan aku
pikir mungkin karena kesibukan Paman sebagai sopir Ekspedisi lah yang membuat
Paman jarang pulang, menginjak bulan kedua aku mulai merasakan ada perubahan di
rumah paman dan bibiku.
Pada suatu malam ketika Pamanku pulang kerumah setelah
seminggu tidak pulang, ku dengar keributan antara Paman dan Bibiku saat itu
kudengar Bibi menuduh Paman telah membohongi dirinya dan telah kawin lagi
dengan wanita lain, hanya itu yang aku dengar dari keributan antara bibi dan
pamanku selebihnya aku tutup kuping dan ngeloyor masuk kamar untuk tidur.
Hari-hari berikutnya kulihat Bibiku tampak murung dan lebih
banyak mengurung diri di kamarnya sedangkan Pamanku sebagaimana kebiasaannya
tidak pernah ada dirumah otomatis kegiatan toko kelontong dirumah aku yang
ngurus.
Pada Suatu malam setelah menutup pintu toko kulihat bibiku
keluar dari kamarnya menggunakan daster tipis dengan wajah sendu memanggilku
mengajak aku ngobrol sambil nonton TV, pada saat ngobrol tersebut ku coba
menghibur Bibiku sambil melaporkan keuangan toko.
Namun kulihat sepertinya Bibiku kurang respon terhadap
obrolanku dan lebih banyak melamun, kemudian kuberanikan diriku untuk bertanya
kepada Bibiku apa yang sebenarnya terjadi dengan harapan aku dapat membantunya.
Tiba-tiba Bibiku menangis kemudian menceritakan kejadian
yang sebenarnya bahwa ternyata Pamanku telah kawin lagi dengan wanita lain dan
sudah memiliki anak umur 2 tahun dari wanita tersebut, sambil mendekatinya
kucoba menghibur bibiku untuk bersabar.
Tiba-tiba bibiku memeluku da tangisnya makin menjadi-jadi
dalam tangisnya ia berkata lebih baik mati daripada dimadu dengan Jablay,
kuusap-usap punggungnya sambil ku menasehatinya agar bersabar, bibiku makin
memelukku dengan kencang.
Aku yang selama ini gak pernah dipeluk perempuan, pelukan
erat bibiku tersebut membuat nafsuku berdiri, aku yang selama ini sering
membayangkan bibiku dan mengintip bibiku ketika mandi, di usianya yang ke 37
bibiku masih terlihat gempal dan cantik mungkin karena bibi belum pernah hamil
dan melahirkan.
Hilang ras ibaku terhadap bibi dan aku mulai berani untuk
mengalihkan usapanku dari pungung dan kerambutnya dan daerah leher, dari cerita
teman-temanku sewaktu SMA bahwa wanita apabila dibelai didaerah leher dan
daerah sekitar kuping maka akan terangsang dan trik tersebut aku coba pada
bibi.
Dibelai seperti itu bibi hanya diam namun tidak berapa lama
tiba-tiba bibiku mendorongku sehingga tertidur disopa kemudian menarik celana pendekku
berikut kolornya sehingga kontolku yang sudah berdiri tegak keluar dan tanpa
basa-basi lagi kemudian memegang dan mengulum kontolku.
Aku sempat kaget dengan ulah bibiku tersebut, aku gak
mengerti apa sebab bibiku berbuat seperti itu apakah karena belianku atau sebab
lain, karena kuluman bibi dikontolku sangat nikmat akhirnya kuputuskan untuk
mnikmati saja toh selama ini hal ini yang aku inginkan.
Setelah puas mengulum kontolku kira-kira 5 (lima) menit
lamanya kemudian bibiku melepaskan kulumannya dan berdiri melepaskan daster
berikut celana dalam dan BH yang dikenakannya, aku hanya tertegun menikmati
pemandangan indah tubuh bibiku, kulihat memeknya yang dihiasi bulu yang agak
tebal dan buah dadanya yang masih tegak berdiri maklum gak pernah dipake untuk
nyusui bayi.
Kemudian bibiku meminta aku untuk berdiri dari sopa setelah
aku berdiri bibiku gentian rebahn di sopa sambil mengangkangkn pahanya terlihat
lubng memeknya yang merah merekah dan telihat sudah basah, kemudian bibiku
meminta aku untuk segera memasukkan kontolku kelubang memeknya.
Karena aku sebelumnya gak pernah punya pengalaman dalam hal
ngentot tanpa ba.. bi ..bu lagi aku masukkan kontoku kedalam memek bibiku
sesuai dengan perintahnya, ketika kontolku masuk terasa memek bibi enak sekali.
Hangat dan sempit, sambil mendesah nikmat bibiku meminta aku
untuk memompa kontolku didalam memeknya setelah menggenjotnya kurang lebih 10
menit tiba-tiba kurasakan ada desakan dari dalam kontolku yang ingin keluar
setengah tersengal-sengal menahan nikmat kukatakan pada bibiku akua mau keluar.
Shut bibiku "keluarkan didalam saja Ron ….aaah bibi juga
ah…ahh mau keluar", bebarengan dengan semprotan air maniku yang menyembur
didalam memeknya, bibi mergang dan mendesah "ahh…ahh bibi keluar sayang", setelah
itu kami berpakaian dan duduk di sopa seperti semula dengan perasaan tak karuan
kucoba memint maaf kepada bibi karena aku telah berani berbuat lancang
menyetubuhinya.
Namun dijawab Bibi …"gak perlu minta maaf Ron, Bibi juga
menikmati kok, toh selama ini bibi juga kesepian karena sering ditinggal
Pamanmu, selain itu Bibi juga ingin balas dendam sama Pamanmu dan ingin
membuktikan bahwa Bibi juga bias Hamil dan tidak mandul", mendengar hal tersebut
aku hanya tertegun.
Tiba-tiba bibiku menepuk pundakku "kamu menyesal ya Wan
keperjakaanmu bibi renggut", "enggak kok Bik selama ini aku sering menghayal
dapat meniduri bibik bahkan kalau onani juga yang Iwan hayalkan adalah Bibi,
habis bibi cantik dan montok" sih jawbaku, dengan manja bibiku mencubit pahaku.
"Kamu nakal masak bibik sendiri kamu hayalin, … ya udah mulai
sekarng kamu gak usah ngayal lagi kamu bias langsung ngajak Bibi begituan" kata
bibiku, "yang benar bik aku boleh gitu lagi dengan bibi" kataku,…. "Iya" jawab
bibiku "mulai malam ini kamu tidur sama bibik,".
Selanjutnya bibiku mengajakku ke kamar mandi untuk buang air
kecil, sampai dikmr mandi tanpa menutup pintu dan tanpa segan segan lagi bibiku
langsung jongkok dan pipis didepanku kulihat memeknya yang tadi aku sogok-sogok
pake kontolku merekah indah mengeluarkan air kencing membuat kontolku bangun
kembali.
"ih..ih pengen lagi yah kok bangun udah nanti di kamar aja
tolong ambilkan air untuk cebok Bibik Wan" kata bibiku mengagetkan aku yang lagi
horni melihat memeknya, selesesai buag air kecil sambil berpelukan kami masuk
kedalam kamar tidur ku yang letaknya tidak jauh dari kamar mandi didalam kamar
kami masing-masing langsung membuka pakaian yang dikenakan kemudian bibi
rebahan di atas ranjang dengan posisi kaki mengangkang kemudian diikuti aku dengan posisi
diatas seperti akan menindihnya tidak seperti sebelumnya yang langsung
memasukan kontolku kedalam memeknya kali ini aku mulai dengan mencium bibirnya
dan dibalas oleh bibik sedangkan tnganku meremas buah dadanya dan tangan bibi
membelai mesra kontolku.
Setelah puas berciuman kemudian aku turun menghisap putting
susu bibik, bibik hanya bias meracau "Huh… hah… hah enak saying terus hisap
sayang" setelah puas menghisap dan meremas kedua putting susunya perhatianku
mulai tertuju kepada memeknya yang sudah banjir dengan cairan yang keluar dari
memeknya kemudian kudekatkan hidungku tercium bau memek yang sangat merangsang
aku selanjutnya kujilat memeknya dan terasa asin putting susu kemudian sambil
ku rojok-rojok memeknya menggunakan dujari tangan kanan ku kuhisap itil Bibi.
Akibat perbuatan ku terhadap memeknya, gerakan tubuh Bibi
makin gak karuan sambil menggelinjal kekanan dan kekiri bibi meracau "Aduh… Wan
enak sekli Bibik Gak tahan sayng Bibik gak pernah diginiin sama Pamanmu sayang
cepat sayang masukkan kontomu Bibik udah gak tahan ahh…ahh…ahh", setelah puas
menghisap itil dan merojok-rojok lubang memek Bibik kemudian kuarahkan kontolku
yang berdiri tegak ke memek Bibik dan menekannya pelan.
Pada saat Penis ku masuk kedalam memeknya, Bibik meracau
dengan mengatakan “Teruss.. Ron..! Tekan..! Huh.. hah.. huh.. hahh.. ditekan..
enakk sekali.. Bibik rasanya.. nikmatt.. teruss.., Bibik udah mau nyampen nih..
peluk Bibik yang erat Wan..!” desahnya mengiringi gerakan kami.
Sementara itu saya merasakan makin kencang jepitan vagina
Bibik.
“Saya udahh.. mauu.. jugaa.. Bik..! Goyang.. Bik..,
goyang..!”
Dan akhirnya.., pembaca dapat merasakannya sendiri. Akhirnya
kami terkulai lemas sambil tidur berpelukan.
Jam 7 Pagi kami bangun, dan kemudian mandi bersama. Saya
meminta Bibik menungging, dan saya mengusap pantat dan vaginanya dengan baby
oil. Rupanya usapan saya tersebut membuat Bibik kembali horny, dan meminta saya
untuk memasukkan kembali Penis saya dengan posisi menungging. Tangan saya
mempermainkan kedua putingnya.
“Teruss.. ohh.. teruss.. yang dalam Ron..! Kok begini Bibik
rasa lebih enak..!” katanya.
“Bibik goyang dong..!” pinta saya.
Sambil pantatnya digoyangkan ke kiri dan ke kanan, saya
melakukan gerakan tarik dan masuk.
“Oohh.. ahh.. uhh.. nikmat Ron.. terus..!” desahnya.
Akhirnya Bibik minta ke kamar, dan mengganti posisi saya
telentang. Bibik duduk sambil menghisap putingnya.
“Ohh.. uhh.. nikmat Ron..!” katanya.
Kadang dia menunduk untuk dapat mencium bibir saya.
“Bibik.. udahh.. mau nyampe lagi Ron.. uhh.. ahh..!” katanya
menjelang puncak kenikmatannya.
Dan akhirnya saya memuntahkan sperma saya, dan kami nikmati
orgasme bersama.
Hari itu kami lakukan sampai 3 kali, dan Bibik benar-benar menikmatinya
seangkan toko hari itu sengaja tidak buka.
Tak terasa sudah tiga bulan perselingkuhan aku dengan Bibik
tersebut sudah berjalan tanpa diketahui oleh Pamanku atau orang lain karena
sejak kejadian rebut dengan Pamanku, Paman hanya sekali datang kerumh untuk
meminta maaf sama Bibik namun Bibik tidak mau memaafkannya dan mengusir Pamanku
untuk pergi,
Sejak kepergian Pamanku, aku dan Bibik semakin bebas, hamper
setiap ada kesempatan kami melakukannya hinga akhirnya Bibik hamil karena aku,
aku meminta bibiku untuk menggugurkan kandungannya namun bibik menolaknya
dengan alasan sudah lama dia mendambakan seorang anak dan dia senang dapat
membuktikan ke pada Pamanku bahwa yang mandul sebenarnya bukan Bibik tapi Paman
dan anak yang lahir dari isteri kedua Paman tersebut bukan anak Paman melainkan
anak orang lain tetapi hingga anak aku dan bibiku tersebut lahir dan sekarang
sudah berumur 2 tahun Paman tidak pernah kembali kerumah.
Sampai sekarang aku masih setia menemani Bibikku dan sesuai
dengan permintaan Bibikku, aku tidak kerja melainkan mengurus toko yang
sekarang sudah menjadi Toko besar atau Agen, dari penghasilan toko tersebut aku
dapat membiayai kehidupan ku dengan bibik dan anakku bahkan sekarang aku sudah
hidup mapan.
